Terminal Dwelling Time

10.40

Apa itu terminal dwelling time?

Dalam dunia transportasi, "dwell time" atau yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan sebagai "dwelling time" adalah waktu tunggu kendaraan seperti bus angkutan umum atau kereta yang menghabiskan waktu di halte/stasiun terjadwal tanpa bergerak. Biasanya, waktu ini dihabiskan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, tetapi juga dapat diartikan menghabiskan waktu untuk menunggu lalu lintas di depan untuk steril terlebih dahulu, menunggu proses penggabungan ke lalu lintas paralel, atau membuang-buang waktu untuk menyesuaikan dengan jadwal. Dwelling time adalah salah satu ukuran umum dalam menakar efisiensi waktu di bidang transportasi umum, dengan waktu dwelling time yang singkat sebagai tujuan secara keseluruhan.

Perbandingan Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Priok
Perbandingan Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Priok.
Terkait dengan dunia kepelabuhan, dwelling time yang menjadi isu hangat di berbagai media massa beberapa bulan terakhir adalah mengacu kepada waktu tunggu kontainer sejak dibongkar dan ditimbun di dalam area pelabuhan hinga dikeluarkannya kontainer tersebut dari pelabuhan.

Waktu tunggu tersebut mempengaruhi kelancaran arus barang di pelabuhan dan kelancaran distribusi barang impor, serta kelancaran proses produksi, sehingga dwelling time turut memiliki pengaruh terhadap perekonomian di suatu negara.

Penyebab meningkat Dwelling Time

Prediktor utama Dwelling Time akan bervariasi oleh modus, waktu, dan jalur. Namun, Dwelling Time dalam banyak kasus, mungkin akan paling dipengaruhi oleh jumlah penumpang yang membutuhkan waktu untuk naik dan turun dari kendaraan.

Dalam kasus bus angkutan khususnya, salah satu penyebab keterlambatan utama di halte adalah kejadian penumpang memanfaatkan lift khusus pengguna kursi roda. Seringkali, pengemudi juga akan diminta untuk membantu penumpang di untuk mengoperasikan lift.

Dalam termin kepelabuhan, penyebab meningkatnya proses dwelling time (waktu bongkar muat) di pelabuhan banyak diakibatkan oleh sarana dan prasarana seperti kapasitas tempat penimbunan kontainer yang kurang luas, jalanan yang macet, maraknya praktik pungutan liar atau pungli, tumpang tindihnya perijinan, birokrasi yang rumit, dan panjangnya prosedur yang harus diselesaikan. Itu belum termasuk disparitas biaya penumpukan kontainer di pelabuhan yang lebih murah ketimbang menyewa gudang penimbunan di luar pelabuhan sehingga banyak importir yang lebih senang memanfaatkan pelabuhan sebagai tempat untuk "menitipkan" kontainer impor mereka.

Metode meminimalkan Dwelling Time

Berikut adalah sejumlah metode untuk meminimalkan
  1. Menyederhanakan prosedur
  2. Mempercepat atau menghilangkan pembayaran tarif di titik masuk untuk kendaraan. Tarif dapat dibayar sebelum kedatangan kendaraan seperti yang dilakukan di sistem angkutan cepat (rapid transit).
  3. Penumpang dan kendaraan keluar masuk melalui beberapa pintu.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images