Bea Cukai Sumatera Utara Sulit Awasi Penyelundupan

11.09

Kanwil DJBC Sumatera Utara

Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Sumatra Utara mengaku tidak maksimal dalam mengawasi barang-barang selundupan melalui perairan karena minimnya aparat instansi yang mengawasi kawasan pantai timur dan barat Sumut yang luas.

Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) Sumut Maimun Sulaiman mengatakan untuk menjaga banyak pelabuhan di Indonesia, aparat Ditjen Bea dan Cukai hanya memiliki 10.000 personel.

"Di Tanjung Priok yang setiap hari setidaknya melayani kendaraan 4.000-5.000 hanya ada 1.000 aparat yang menangani," ujarnya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi A DPRD Sumut, hari ini.

Maimun membandingkan dengan personel negara tetangga, seperti Malaysia setidaknya ada 4.000 personel bea dan cukai, Hongkong ada 5.000 personel. Indonesia setidaknya lebih dari 10.000 personel dalam mengawasi aksi penyelundupan barang yang kian marak terjadi.

Namun, dia memastikan barang ilegal tidak akan masuk melewati terminal pelabuhan Belawan atau bandara Polonia karena aparatnya menjaga ketat setiap barang yang keluar dan masuk. Begitu juga dari pelabuhan Teluk Nibung, dia memastikan aktivitas masuknya barang ilegal bisa diminalisir.

"Minggu lalu kami sudah melakukan kunjungan kerja ke pelabuhan Teluk Nibung, beberapa tangkahan yang selama ini menjadi tempat bongkar muat sudah ditertibkan sehingga semua muatan harus dibongkar di tempat penimbunan sementara yang sudah ditetapkan," kata Maimun.

Ketika ditanya soal adanya 200 truk bekas ilegal yang ditegah di pelabuhan Belawan beberapa waktu lalu, Kabid Penindakan dan Penyelidikan Dirjen Bea Cukai Wilayah sumut Cerah Bangun mengatakan pihaknya telah melepas sejumlah truk yang ditegah (DJBC) Belawan tersebut.

Namun, setelah diperiksa ternyata mereka memiliki dokumen yang lengkap yang mana ijinnya dikeluarkan oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images